
Memayu
Hayuning
Bawono, jiwa ini bergetar jika
mendengar makna kata ini,
orang Psht harus ikut
bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat
yang damai, tentram, indah
dan ikut melestarikan alam
sebagai tempat manusia
hidup, tidak benar jika ada
anggota Psht yang dengan
kekuatannya melakukan
penindasan maupun
kewenang-wenangan atas
nama kepentingan diri sendiri
maupun kelompoknya,
sesungguhnya tiap-tiap
perbuatan itu akan memantul
ke tubuh dan diri yang
melakukan perbuatan
tersebut/hukum karma.
Hidup cara orang Psht harus
pandai-pandai bersyukur dan
berikhtiar, orang Psht
diajarkan untuk menjadi
manusia pintar dalam berfikir
dan bertindak, orang Psht
diajarkan agar selalu siap dan
mampu hidup dalam kondisi
lingkungan yang
bagaimanapun, orang Psht
wajib mampu hidup dalam
keadaan susah maupun
sengsara, namun hidup tetap
tidak meninggalkan jiwa
kharismatik dan tahu akan
tujuan hidup masing-masing,
hidup memang penuh dengan
cobaan dan tipu daya duniawi,
namun disitulah letak
loyalitas orang Psht diuji
dalam Ber-Setia Hati terhadap
dirinyasendiri, semangat
persaudaraan harus terus
berkobar dalam jiwa setiap
orang Psht, meskipun
persaudaraan itu dibangun
atas dasar perbedaan agama,
suku, warna kulit dan
perbedaan kelas sosial-
ekonomi, namun jika semua
telah berseragam hitam gelap
(sakral Psht), maka semua
dianggap sama dan sederajat,
tiada perbedaan dibatang
tubuh Psht, apakah orang
psht itu anak pejabat, polisi,
pengemis, pemulung, petani,
pelaut, perampok, pencuri
maupun preman, atau dia
sendiri sebagai begundal atau
bajingan, yang namanya
anggota Psht tetaplah
saudara yang harus tetap
disayangi dan dihormati, jalan
hidup boleh masing-masing,
tapi batu pijakan orang psht
hanya satu, yaitu
Persaudaraan.
Ibarat besi yang
dibakar dan ditempa, orang
Psht adalah satu kesatuan,
berlatih diatas bumi yang
sama, berbagai proses
penempaan yang banyak
meneteskan airmata dan
kesakitan, berbagi kucuran
keringat dan tekanan jiwa,
dipukul dan ditendang atas
dasar kerelaan hati, dan
tertawa dalam hangatnya
persaudaraan diatas
perbedaan golongan, itulah
makna persaudaraan yang
sejati, persaudaraan adalah
ketika kaki kiri terluka maka
tangan kanan membelai,
ketika kaki kanan tergores
makan tangan kiri mengasihi,
ketika perut meringki karena
lapar maka kedua tangan
memberi walau hanya sesuap
nasi, begitu beruntungnya
orang-orang yang memilih
jalan bersaudara diantara
manusia lainnya, tidak perlu
membawa ribuan pedang dan
pasukan
untuk meruntuhkan
kerajaan musuh dan
kedzoliman, orang Psht cukup
bersaudara dan bersatu
mengamalkan ajaran Psht
maka segala kemungkaran,
ancaman dan musuh akan
runtuh dengan sendirinya.
Salam persaudaraan
Setia Hati Terate untuk
setiap Warga dan Siswa PSHT
dimanapun berada, semoga
PSHT akan selalu jaya kekal
abadi untuk selama-lamanya